reiko-mochizuki

Anime Musical Terbaik

Anime Musical Terbaik – Anime bergenre musik makin diminati oleh para penggemar anime dunia. Hal itu terbukti dari semakin banyaknya anime bernuansa musik yang diproduksi setiap tahunnya. Jika kamu sedang mencari rekomendasi anime musical terbaik, maka 10 judul anime genre musik ini pantas kamu tonton.

1. Shigatsu Wa Kimi No Uso

Anime Musical Terbaik

Genre: Drama, Music, Romance, School, Shounen www.americannamedaycalendar.com

Studio: A-1 Pictures

Jumlah Episode: 22

Sinopsis:

Arima Kousei, seorang anak dengan kemampuan mengagumkan dalam memainkan piano. Dia mendominasi di setiap kompetisi dan menjadi terkenal di kalangan musisi anak. Tapi semenjak kematian ibunya yang juga instrukturnya, mentalnya pun hancur. Akibatnya, ia tidak dapat lagi mampu mendengar suara piano meski pendengarannya baik-baik saja.

Selama dua tahun Kousei tidak pernah menyentuh piano dan menjalani hidup dengan biasa tanpa ada warna, sampai suatu hari seorang gadis mengubah segalanya. Miyazono Kaori, gadis cantik pemain biola yang memainkan biolanya dengan bebas seperti kepribadiannya. Kaori membantu Kousei kembali ke dunia musik dan menunjukkan bahwa musik itu bebas, tidak seperti permainan Kousei dulu yang kaku. Salah satu anime musikal romantis terbaik ini tidak hanya dipenuhi dengan musik klasik yang bagus, namun juga memiliki cerita romantis yang bikin baper. slot online

2. Nodame Cantabile

Genre: Comedy, Drama, Music, Romance, Slice of Life, Josei

Jumlah Episode: 23

Studio: J.C.Staff

Sinopsis:

Anime bergenre musical ini mengisahkan tentang Chiaki Shinichi, seorang pelajar top di Akademi Musik Momogaoka. Dia terkenal sebagai orang yang sangat berbakat dalam musik namun mempunyai sifat arogan. Meski di akademi musik mengambil jurusan piano, ia berambisi untuk menjadi seorang konduktor okestra.

Lahir di keluarga pemusik, membuat Chiaki Shinichi memiliki talenta di bidang piano dan biola. Sebaliknya, Noda Megumi atau Nodame adalah seorang pelajar jurusan piano yang terkenal karena berantakan dan perilakunya yang eksentrik. Meski sangat berbakat, ia hanya bisa memainkan musik yang telah ia dengar dan sulit memahami notasi musik, karena itu Nodame sering dianggap sebagai pemusik gagal.

Ketika Nodame dan Chiaki bertemu secara tidak sengaja. Nodame dengan cepat jatuh cinta kepada Chiaki. Karena tinggal bertetangga, hubungan mereka semakin dekat. Di sepanjang jalan, mereka bertemu dan menjalin persahabatan dengan orang-orang aneh seperti Mine, Masumi dan Stresemann.

Berkat Nodame, Chiaki mendapatkan kesempatan untuk memimpin okestra pelajar dan mulai mendapat apresiasi yang bagus sebagai seorang konduktor okestra.

3. Hibike! Euphonium

Genre: Drama, Music, School

Studio: Kyoto Animation

Jumlah Episode: 13

Sinopsis:

Klub Musik Kitauji dulunya adalah tim terkenal yang pernah juara di tingkat nasional. Namun, setelah pergantian pembimbing, kemampuan klub menurun. Bahkan saat kualifikasi pun mereka kesulitan untuk bersaing.

Untunglah berkat instruksi ketat dari penasihat yang baru diangkat, kemampuan para siswa meningkat kembali. Kegiatan sehari-hari pun dipenuhi dengan liku-liku, seperti perebutan peran solo atau beberapa anggota yang memilih berhenti dari kegiatan klub agar dapat lebih fokus pada pelajaran.

4. Tari Tari

Genre: Music, School, Slice of Life

Studio: P.A.Works

Jumlah Episode: 13

Sinopsis:

Rekomendasi anime musik terbaik selanjutnya adalah Tari Tari. Anime ini menceritakan kisah 5 pelajar SMA dalam mengahadapi kehidupan mereka.

Sakai Wakana, seorang gadis yang tertarik dibidang musik, namun karena tragedi yang menimpanya membuatnya meninggalkan musik. Miyamoto Konatsu, seorang gadis yang selalu berpikir positif dan gemar bernyanyi. Okita Sawa, anggota klub Memanah yang bercita-cita untuk menjadi penunggang kuda profesional. Tanaka Taichi, seorang pemuda anggota tim bulutangkis yang tinggal bersama kaka perempuannya. Maeda Atsuhiro atau dipanggil Wien, siswa pindahan yang telah tinggal di Austria selama 12 tahun. Musik membawa mereka berlima ke sebuah ensemle selama musim panas terakhir mereka di SMA.

5. Sekkou Boys

Genre: Comedy, Music

Studio: LIDENFILMS

Jumlah Episode: 12

Sinopsis:

Anime ini bercerita tentang grup idol yang beranggotakan empat gipsum dengan kepribadian yang unik. Keempat anggotanya yaitu sang prajurit “Saint George”, Dewa Perang yang penuh cinta “Mars”, Seorang multitalenta dengan kulit yang indah “Hermes”, dan selebriti “Medici”.

6. Love Live School Idol Projext

Genre: Music, School, Slice of Life

Studio: Sunrise

Jumlah Episode: 13

Sinopsis:

Kousaka Honoka adalah gadis yang mencintai sekolahnya, Akademi Otonokizaka. Ketika sekolahnya akan ditutup karena kekurangan murid, Honoka bertekad untuk menyelamatnya. Honoka dan teman-temannya pun mulai membentuk sebuah grup idol sekolah dengan nama “μ’s” (pronounced muse) untuk menarik minat murid baru agar mendaftar di sekolahnya. Anime musikal ini sangat keren dan tidak boleh kamu lewatkan begitu saja.

7. K-On

Genre: Comedy, Music, School, Slice of Life

Studio: Kyoto Animation

Jumlah Episode: 13 (Season 1)

Sinopsis:

Ada lagi anime musik terbaik sepanjang masa, yaitu K-ON. K-On sendiri adalah klub musik yang beranggotakan empat gadis dari SMA Sakuragaoka. Salah satu anggotanya, Hirasawa Yui pada awalnya tidak bisa memainkan alat musik ataupun membaca notasi musik, tapi setelah belajar akhirnya ia menjadi pemain gitar yang sangat baik. Sejak itu, Yui bersama dengan bassis Akiyama Mio, drummer Tainaka Ritsu, dan keyboardist Kotobuki Tsumugi menghabiskan hari-hari sekolah mereka dengan berlatih, manggung, dan pergi bermain bersama-sama. Selain dipenuhi musik-musik keren, K-On juga memiliki banyak mome komedi lucu yang bikin ngakak.

8. The iDOLM@STER

Genre: Comedy, Drama, Music

Studio: A-1 Pictures

Jumlah episode: 25

Sinopsis:

Anime musik tentang idol ini bercerita mengenai 13 gadis dari 765 Production Studio yang ingin menjadi grup idol terbaik di industri hiburan Jepang. Tawa dan air mata menjadi bagian dari perjuangan mereka untuk menghibur penonton dan untuk membuat iDOLM@STER sebagai yang teratas.

9 . Senki Zesshou Symphogear

Genre: Music, Sci-Fi, Action

Studio: Satelight

Jumlah Episode: 13

Sinopsis:

Dua tahun yang lalu, sepasang Idol Kazanari Tsubasa dan Kanade Amou yang dikenal sebagai Zwei Wings, bertarung melawan alien yang dikenal sebagai Noise menggunakan perlengkapan yang dikenal sebagai Symphogear.

Untuk melindungi gadis bernama Tachibana Hibiki yang mendapatkan luka parah akibat serangan Noise, Kanade mengorbankan dirinya sendiri untuk melindunginya. Dua tahun kemudia, Tsubasa bertarung sendirian melawan para Noise, Hibiki pun mendapatkan kekuatan yang sama seperti Kanade dan bertarung bersama dengan Tsubasa.

Bagi yang menyukai anime musik dengan bumbu-bumbu action dan sci-fi, maka Senki Zesshou Symphogear sangat wajib ditonton.

10.  B-Project: Kodou*Ambitious

Anime Musical Terbaik

Genre: Music

Studio: A-1 Pictures

Jumlah Episode: 12

Sinopsis:

Tsubasa adalah orang baru yang bergabung di departemen A&R perusahaan rekaman besar Gandala Music. Tsubasa segera ditugaskan untuk mengawasi grup idol “B-PROJECT” yang terdiri dari tiga kelompok idol yaitu Kitakore, Thrive, dan MooNs. Di pekerjaan pertamanya ini, Tsubasa terlibat dalam berbagai kejadian saat berurusan dengan kelompok cowok-cowok yang masing-masing memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

reiko-mochizuki

Artis Jepang Dengan Kostum Panggung Spektakuler

Artis Jepang Dengan Kostum Panggung Spektakuler – Dari kuping alien sampai dandanan ala Final Fantasy. Soal totalitas gaya, tidak ada band di belahan bumi manapun yang bisa ngalahin artis-artis Jepang berikut ini. J-pop/punk troupe: Broken Doll. Coba sebutkan apa-apa saja yang membuatmu begitu menyukai musik Jepang? Pasti kamu tidak bisa mengabaikan fashion mereka. Entah dari dunia pop ataupun rock kelam, artis-artis Jepang tidak pernah sedikitpun ragu untuk tampil nyentrik dan mencolok.

Mereka selalu gila-gilaan dalam menentukan cara berpakaian. Rambut mirip singa? Topi kayak nintendo? Topeng mata delapan? Mau ngecengin pasti tidak sampe hati karena musik mereka juga keren. Artis pop di belahan dunia manapun kalian berada, perhatikan daftar berikut ini. Ini adalah 9 artis Jepang dengan pakaian panggung paling gokil yang pernah ada. bet88

1. Momoiro Clover Z

Artis Jepang Dengan Kostum Panggung Spektakuler

Mereka kayak-kayaknya emang terlahir untuk jadi perwujudan nyata dari fantasi otak yang ideal. Dari satu stelan ke stelan lain, Momoiro Clover Z  selalu bisa tampil mewakili segala hal yang digilai anak muda masa kini, mulai dari jadi anak-anak imut berseragam, jadi tokoh-tokoh bondage-horor, sampai jadi anak-anak culun yang gila sama segala yang sains fiksi. Terakhir kali saya melihat mereka, Momoiro sedang memakai baju mini yang mirip baju renang lengkap dengan pelampung lengan berbentuk binatang. Itulah baju yang mereka pakai saat di belakang mereka ada video robot-robot mecha terbang sambil nembak-nembakin bazooka laser. Foto utama di situs mereka saat ini diambil dari video “Neo ”, di mana mereka pakai baju pemandu sorak tapi dengan topeng spike persis kayak di filim Hellraiser. Musiknya? Campuran antara J-pop konservatif dengan bumbu-bumbu metal dan elektro sedikit. https://www.americannamedaycalendar.com/

2. AKB48

 AKB48 kebalikan dari Momoiro. Musik mereka bisa bikin mual, bukan karena tidak enak, tapi lebih karena sering banget diputar, di hampir semua tempat umum di Jepang. Ketenarannya mirip-mirip lagu Akad-nya Payung Teduh gitu lah. Sebagai grup pop idol Jepang yang paling kelewat dikomersialkan, anggota AKB48 yang jumlahnya belasan itu bisa ditemui hampir di mana-mana. Di majalah ada. Di koran ada. Baliho jalan ada. Di mana-mana lah pokoknya. Orang bisa menggilai AKB48 sampai beli boneka bayi yang mukanya mirip salah satu personel. Tapi jangan mikir yang tidak- tidak dulu. Ini semua tentang loyalitas penggemar. Kalau kamu kira ini semua tentang khayalan mesum yang tidak – tidak, kamu salah besar.

3. Kaela

Di dunia J-pop yang serba hebring, Kaela Kimura adalah tipe artis yang kalem dan enggak ngartis. Saking enggak ngartisnya, dia mirip banget sama temen-temen kuliahanmu. Kaela ini blasteran Jepang dan bule, musiknya juga campuran antara pop/rock Jepang dengan musik gaya-gaya indie gitu lah. Kaela senang banget main-main dengan rambut. Dalam album terbaru dia, Sync, rambutnya digimbal dan dicat warna-warni kayak pelangi. Di Hocus Pocus, Kaela pakai wig yang dibikin dari pom-pom berwarna. Sementara di “8eight8”, rambutnya dipotong gaya cetakan mangkok dan diwarnai jingga.

4. Judy and Mary

Kaela yang chill to the max, baik musik maupun gayanya, banyak berutang budi pada pendahulunya yang terkenal di 90-an, salah satunya Yuki dari band Judy And Mary, grup musik yang penampilannya selalu campur-aduk campur-sari. Cowo-cowo di band itu sudah berusaha sekeras mungkin agar tampak seperti rock star (apalagi basis Yoshihito Onda, yang rambutnya kayak orang abis kesetrum colokan), tapi si vokalis Yuki tetap tampil simpel dan cool. Tentu saja ini komentar sebelum dia tiba-tiba muncul dengan terusan hitam lengkap dengan tengkoran yang nangkring di pundaknya (“Motto”), di situ dia keliatan kayak manusia singa.

5. Versailles

Visual-kei adalah subgenre dalam rock Jepang di mana penampilan adalah segala-galanya, dan yang paling sukses dalam kancah itu tentu adalah Versailles. Mereka memadupadankan rambut metal eighties dengan orkestrasi klasik, tak lupa kostum ala Amadeus lengkap dengan potongan kayak tokoh Final Fantasy. Jangan tertipu dandanan mereka yang super total sampai-sampai mengira beberapa personel adalah perempuan. Mereka semua laki-laki cuy! Sedikit intermezzo, dulu saya pernah dikenalin dengan seorang musisi Visual-kei oleh teman saya pas kami lagi nongkrong di sebuah bar di Shibuya. Pas liat tu orang dari deket, gile kulitnya alus bener. Temen saya jelasin bahwa si temennya itu sering pergi ke klinik kecantikan untuk ngilangin segala bulu di wajahnya dengan laser. Njir. “enggak sakit apa?” saya bertanya pada yang bersangkutan, dan doi jawab: “ya gimana lagi, musik saya kan Visual-kei.”

6. Golden Bomber

Oke, jadi Golden Bomber ini bisa dibilang setengah serius setengah becanda-becandaan. Atau mungkin mereka sepenuhnya serius tapi memang pembawaannya saja seperti itu. Terserah bagaimana Anda menangkapnya. Yang jelas, kalau mereka manggung, mereka suka pura-pura main gitar beneran, padahal mereka ngikutin minus one yang dibikin oleh musisi profesional. Semua personel Golden itu mengkilat dan kinclong, cowo-cowo cantik yang enggak bikin orang terintimidasi, dengan rambut Final Fantasy yang rapi bagai disemir dan disasak setiap waktu. Baju mereka apapun, dari stelan grunge yang sebenarnya adalah pakaian mahal tapi digembel-gembelin sampai jas sutra. Drummer Kenji Darvish selalu pakai make-up Kabuki ala-ala KISS ke mana-mana. Mau dandan kayak apapun, suka enggak suka, mereka digilai cewe-cewe.

7. Broken Doll

Dan kenapa Cuma bikin musik? Lihat dong, Broken Doll, mereka bahkan punya merk fashion sendiri, lengkap dengan toko baju dan asesoris di distrik Shimokitawa, Tokyo. Pernah suatu kali di jalan saya ketemu Yumaronta, dia sedang memakai topi dari tudung lampu meja dengan joystick super nintendo yang dilem di bagian depan. Toko mereka penuh dengan petir dan mainan yang dimodif agar jadi baju. Juga ada pin rambut yang bentuknya bulat, dicolok sekrup di sana-sini. Enggak perlu repot kalau mau beli, mereka melayani pembeli dari luar Jepang. Tentu enggak Cuma bajunya aja, tapi CD mereka juga bisa diekspor ke luar negeri.

8. Charan Po Rantan

Kalau kamu suka kostum sirkus, kemungkinan besar kamu juga bakal suka Charan Po Rantan. Duo kakak-adik Koharu dan Momo ini bermusik mengandalkan akordeon. Baju mereka? Wah, kata-kata bakalan sulit mendeskripsikannya. Harus lihat sendiri baru bisa percaya. Yang jadi pertanyaan, dari mana mereka dapet semua baju-baju itu ya?

9. Bo Ningen

Artis Jepang Dengan Kostum Panggung Spektakuler

Jika suatu hari nanti tahu-tahunya Bo Ningen tidak lagi bisa bermusik, setidak-tidaknya mereka bisa alih penghasilan dengan jadi pembuat wig. Dijamin laku! Mereka bisa pakai video klip atau foto band untuk promosi wig. Rambut mereka mengkilat semua coy, panjang, dan bagus. Gadis Sunsilk pastilah terintimidasi jika berdiri di samping para personel Bo Ningen. Rambut mereka mengingatkanku pada Shadako dari The Ring, hanya saja mereka memainkan musik yang jauh lebih menyeramkan.

reiko-mochizuki

Jepang Buktikan Tetap Bertahan di Industri Musik

Jepang Buktikan Tetap Bertahan di Industri Musik – Asosiasi Industrik Rekaman Jepang (RIAJ) secara konsisten merilis laporan tahunan mereka. Pada 2016 jumlah penjualan musik dalam bentuk fisik mencapai 84%. Jumlah ini tak jauh berbeda dengan 2018 lalu yaitu 80%. Jepang memiliki 6000 toko musik, jumlah tertinggi di dunia. Amerika sebagai negara dengan pasar musik terbesar nomor satu dunia hanya memiliki kurang lebih 1000 toko. Jerman hanya memiliki beberapa ratus. Data ini saja sudah menunjukkan betapa uniknya industri musik di Jepang.

Jepang termasuk dalam negara maju, begitu pula teknologinya. Mereka juga dikenal sangat menghargai kultur dengan memiliki beragam keunikan yang mungkin tak akan kita temukan di belahan dunia lain. Hotel untuk bercinta dengan berbagai konsep unik di tiap ruangannya? Vending machine yang menjual minuman bersoda, payung, baju dalam, sampai telur? Negara yang pertama kali menggunakan teknologi 3G? slot online

Jepang Buktikan Tetap Bertahan di Industri Musik

Semua itu adalah sesuatu yang kita tahu persis adalah gambaran mengenai Jepang. Namun dari seluruh hal itu, ada satu hal yang masih mereka pegang teguh. Yaitu cara menikmati musik dengan cara yang konservatif. www.mrchensjackson.com

Di Indonesia sendiri toko musik beramai-ramai tutup. Orang sudah tidak lagi mendengarkan musik dari CD. Angka pembajakan tinggi. Kita bisa membeli musik secara borongan di mall atau toko elektronik yang menjual dalam bentuk soft copy. Kita bahkan bisa mendownload video klip dari Youtube. Musisi dalam negeri kita kesulitan untuk bertahan hidup.

Namun tidak dengan Jepang. Tak hanya jumlah toko musiknya saja yang banyak, warung rental CD musik pun menjamur sampai ke kota kecil. Pada 2014, data nasional mengenai hasil penyewaan CD musik menghasilkan angka 2,9 milyar yen. Pada 2016 jumlahnya mencapai 2,3 milyar yen. Semua ini karena masyarakat Jepang lebih suka memiliki album dalam bentuk fisik. Mereka ingin sesuatu yang dapat dilihat sekaligus diraba dan dikoleksi, tak sekadar didengar saja.

Jepang Buktikan Tetap Bertahan di Industri Musik

Pilihan untuk membeli atau menyewa CD bukan karena harganya yang lebih murah dibanding streaming atau pilihan lainnya dalam mendengarkan musik. Harga CD di Jepang termasuk mahal, sekitar 20 dolar ke atas. Harganya bisa lebih tinggi jika di dalamnya ada merchandise resmi. Label juga menetapkan harga sehingga dimanapun CD tersebut dibeli harganya akan sama. Mengapa fans mau mengeluarkan uang untuk harga yang tak murah?

Ini karena membeli CD musik merupakan salah satu cara terbaik untuk menunjukkan dukungan pada sang musisi. Pembelian CD membuat fans dapat menunjukkan bukti fisik bagaimana mereka menyukai musisi tersebut. Apalagi bila packaging CD itu memiliki desain yang artistik.

Belum lagi bila di dalamnya terdapat merchandise eksklusif, kesempatan untuk memenangkan tiket konser, maupun handshake dengan idol. Beberapa label bahkan membuat undian setiap pembelian 1 CD maka fans dapat memilih mana member dari group idol yang menyandang predikat terpopuler. Istilahnya adalah “Jake-gai” alias membeli jaket. Maksudnya adalah membeli suatu karya berdasarkan nilai seninya.

Salah satu group idol yang sukses menggunakan konsep marketing ini adalah AKB48. Pada Mei 2017, single milik mereka terjual hingga 2 juta kopi dalam bentuk fisik. Group idol ini juga langganan menyandang predikat artist of the year pada 2012 hingga 2014. Salah seorang fans AKB48 sempat membuat gempar industri musik ketika ia membelanjakan 300 ribu dolar untuk CD musik. Ia melakukannya untuk menunjukkan dukungan pada salah satu member dari group idol ini.

Jumlah penjualan CD musik tidak semata karena ada cukup banyak musisi yang produktif menelurkan karya sehingga ada banyak pilihan yang bisa dibeli. AKB48 maupun musisi lainnya dapat merilis sebuah album dengan berbagai edisi. Contohnya ada CD khusus untuk full album, CD yang menjual single saja, CD dengan video klip, CD dengan featuring musisi lain, hingga bonus DVD. Misalnya DVD rekaman konser. Ada beragamnya versi sebuah karya ketika dirilis tentu mendorong fans untuk menikmati seluruhnya dan menikmati pengalaman berbeda dari tiap versi.

Apakah penikmat CD hanya berasal dari golongan tua saja? Mengingat populasi orang berusia lanjut di Jepang lebih tinggi dari golongan mudanya. Jawabannya adalah tidak. Bahkan bila kita menanyakan kepada penduduk Jepang yang masih berusia remaja pun mereka lebih familiar dengan mengoleksi CD dibanding berlangganan lewat iTunes atau Spotify. Mereka juga tidak berpikir untuk melakukan pembajakan dengan mendengarkan musik secara ilegal.

Mengapa layanan musik streaming tidak populer di Jepang? Selain tak ada rasa memiliki yang nyata, hal ini dikarenakan layanan streaming belum dikenal secara luas. Mengetahui juga bukan berarti akan memakai layanan tersebut. Berdasarkan survei, 44,5% mengatakan tidak akan mau menggunakan layanan streaming. Namun kini jumlah penikmat musik di Jepang yang memanfaatkan YouTube meningkat.

Masalah lain yang dimiliki oleh layanan musik streaming adalah bekerja sama dengan label dalam negeri di Jepang untuk mendapatkan lisensi menjual karya para musisinya. Label besar hanya berjumlah 36% saja. Artinya, ada sangat banyak label musik kecil/indie di seluruh Jepang. Akan membutuhkan waktu untuk menandatangani kontrak dengan mereka satu persatu. Mereka juga belum tentu mau untuk bekerjasama dengan layanan musik streaming. Pendapatan dari penjualan CD dan tiket konser sudah cukup besar untuk membuat hidup mereka makmur.

Sebenarnya tidak hanya musisi Jepang saja yang mendulang untung dari keunikan industri musiknya. Ada banyak solois maupun idol group dari luar Jepang yang mencoba peruntungannya dan menangguk yen yang tak sedikit. Salah satunya adalah Twice. Pada anime Shinchan, terlihat tokoh bocah usia TK ini juga menarikan lagu Twice dengan isyarat jari TT. Banyak musisi dari Korea berekspansi ke Jepang dan memproduksi album maupun video klip khusus beredisi Jepang. Tahun ini beberapa nama yang berekspansi adalah Momoland, Taeyeon Girls Generation, dan EXID.

Namun gempuran dari musisi Korea nampaknya membuat musisi Jepang cukup kewalahan. Mereka menjadi sulit bersaing di pasar mainstream. Apalagi agensi di Korea yang berekspansi ke Jepang biasanya merupakan agensi besar dengan modal tak main-main. Jepang yang lebih banyak memiliki agensi kecil tentu tidak memiliki modal yang setara. Akan sulit untuk mengiklankan musisi mereka dengan cara yang sama. Namun industri musik Jepang tak kehabisan akal.

Ada banyak musisi yang akan terasa aneh baik untuk selera telinga maupun mata kita. Namun keunikan yang dijual para musisi inilah yang membuat mereka mampu bertahan di industri musik. Mereka tak hanya memproduksi lagu tetapi juga sebuah karya seni. Pertunjukan musik mereka menjadi sebuah etalase seni seperti yang dilakukan Kyary Pamyu Pamyu. Beberapa agensi mendorong musisi mereka untuk berkarya di luar negeri seperti yang dilakukan agensi Amuse.

Agensi ini membawahi beberapa nama besar yang juga terkenal di Indonesia seperti Perfume, One Ok Rock, dan Baby Metal. Beberapa hari lalu One Ok Rock menjadi band pembuka konser dari Ed Sheeran di Jakarta. Selanjutnya ia melanjutkan tur di Eropa. Pada beberapa negara tujuan turnya, tiket sudah hampir sold out. Tiketnya sepenuhnya sold out di Australia. Hal ini menunjukkan bahwa musisi Jepan pun dapat diterima oleh pasar internasional.

reiko-mochizuki

Band Rock Terbaik di Jepang

Band Rock Terbaik di Jepang – Band rock Jepang menjadi salah satu sorotan band J-Pop dimusik rock internasional. Aliran musik mereka digemari berbagai kalangan. Banyak band yang sudah menandatangani kontrak eksklusif dengan label produksi skala internasional dan single album mereka dapat laris dibeli jutaan keping di seluruh dunia.

Sekarang, manakah band rock Jepang yang mendapat predikat terbaik sepanjang dekade ini? Mari kita simak 10 band rock jepang terbaik. Berikut ini adalah daftar band yang terbaik dari kualitas karya mereka. Dari segi karakter, nada dan lirik yang mampu merasuk jiwa. sbobet88

1. L’Arc-en-Ciel

Band Rock Terbaik di Jepang

L’Arc-en-Ciel didirikan pada tahun 1991 di Osaka. Grup band ini mencapai puncak popularitasannya di tahun 1998 saat singelnya yang berjudul “Winter Falls” dapat mendapat posisi pertama dalam tangga lagu Oricon. Popularitas L’Arc-en-Ciel di industri hiburan internasional sudah tidak lagi diragukan sejak saat itu. Walaupun Sempat mengalami hiatus dari tahun 2001 hingga 2003, L’Arc-en-Ciel kembali hadir di dunia musik pada tahun 2004 dengan melakukan konser ke berbagai kota di Amerika Serikat. Konser ini sangat mendongkrak ketenaran mereka, hal ini membuat L’Arc-en-Ciel menjadi salah satu band rock Jepang terbaik pada dekade ini. https://www.mrchensjackson.com/

2. Scandal

Dari semua band rock Jepang di daftar 10 Band Rock Jepang Terbaik, Scandal merupakan satu-satunya yang seluruh personilnya adalah wanita, mereka adalah Haruna Ono, Mami Sasazaki, Tomomi Ogawa, dan Rina Suzuki yang juga handal memainkan alat musik disamping parasnya yang cantik. Band ini didirikan pada tahun 2006 dan lagunya telah menjadi soundtrack berbagai anime terlaris di Jepang, Anime Bleach adalah salah satunya. Tak heran, grup ini pun kemudian memiliki fanbase yang tersebar di berbagai negara berkat perantara anime ini.

3.  X Japan

X Japan adalah yang paling senior dari seluruh 10 Band Rock Jepang Terbaik ini. Grup band X Japan telah didirikan sejak tahun 1982 dan kemudian bubar pada tahun 1997. Setelah sempat mengalami hiatus, X Japan kembali hadir di industri musik J-Pop pada tahun 2007 dan hingga sekarang masih sering membuat berbagai macam album dan singel.

Band yang menyaingi popularitas berbagai grup musik rock dari negara-negara Barat ini dan juga mempunya jutaan fans dari berbagai penjuru dunia. Tak sampai disitu, kualitas musik band X-Japan juga dianggap semakin keren dari waktu ke waktu.

4. The Gazette

The Gazette merupakan band yang beranggotakan lima orang personil, sampai sekarang merekamasih menjadi salah satu band rock Jepang yang terbaik. The Gazette didirikan pada tahun 2002 dan telah merilis berbagai lagu yang populer di tangga lagu rock Jepang. Meskipun sangat sulit mencapai popularitas di awal, Gazette saat ini menjadi salah satu grup rock terpopuler dalam sejarah J-Pop.

5. One Ok Rock

Grup musik One Ok Rock dibentuk pada tahun 2005. Polpularitas band ini tidak begitu melejit jika dibandingkan dengan grup musik lain dalam daftar 10 Band Rock Jepang Terbaik. Padahal, One Ok Rock memiliki kualitas yang sangat hebat dan kharismatik.  Sekarang mereka memiliki anggota lima orang personil. Toru Yamashita yang per tanahun 2014 masih berstatus sebagai siswa SMA yang tak lain adalah pendiri dari band ini. Toru yang memegang kendali sebagai gitaris telah dipercaya sebagai ketua One Ok Rock.

6. Dir En Grey

Dir En Grey Dibentuk pada tahun 1997, popularitas Dir En Grey sebagai sebuah band rock Jepang masih tetap bertahan hingga sekarang, seperti halnya Slank di Indonesia. Grup ini dipuja banyak orang karena talah melakukan banyak tur ke berbagai negara, termasuk berpijak Amerika Serikat dengan sebuah konser seluruh lagunya menggunakan bahasa jepang. Dir En Grey yang memiliki anggota lima orang personil ini dipimpin oleh seorang vokalis “Kyo” namanya. Hingga sekarang Dir En Grey telah merilis delapan studio album, di antaranya berjudul Uroboros, Kisou dan Gauze.

7. Girugamesh

Girugamesh Dibentuk pada tahun 2003. Kelompok yang membawa aliran Nu Metal ini menyajikan berbagai lagu bernuansa keras. Seakrang, Girugamesh memiliki anggota empat orang personil dan memiliki fans dari berbagai belahan dunia. Band ini diketuai oleh Shu yang berkedudukan sebagai bassis yang berpengalaman sejak di bangku SMA.

Puncak popularitas Girugamesh di tahun 2007 melalui sebuah. Album berjudul “Reason of Crying.” ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para fans, terutama mereka dari penggemar musik rock Eropa. Sejak saat itulah grup band Girugamesh kerap diundang untuk mengisi berbagai konser rock di dunia.

8. Versailles

Versailles merupakan band visual kei Jepang yang Band ini didirikan pada tahun 2007 ini mempunyai banyak fans di penjuru dunia. Walaupun resmi dibubarkan pada tahun 2012. Banyak pengamat meyakini bahwa grup band ini memiliki gaya yang tidak mainstream dengan kebanyakan grup musik rock Jepang. Band ini memciptakan berbagai lagu-lagu yang lebih dari kreatif, baik dari segi musikalisasi hingga persembahan video klipnya. Lagu Versailles sampai sekarang masih sering terdengar di berbagai konser, dinyanyikan oleh band-band lain yang mencintai musik Versailles.

9.  UVERworld

Band Rock Terbaik di Jepang

UVERworld berdiri sejak tahun 2003 dan sekarang beranggotakan lima orang personel. UVERworld telah menciptakan lebih dari dua puluh singel, dan seluruh penjualannya menembus angka lebih dari dua juta kopi di berbagai belahan dunia. fans UVERworld menganggap grup band yang digemarinya itu mampu menyajikan lagu rock yang keras namun tetap easy listening.

UVERworld yang diketuai oleh Shimizu Takuya yang berkedudukan vokalis. Takuya juga sering melakukan rapping disamping menjadi vokalis dan menjadi perancang lagu-lagu band UVERworld. Power vokal Takuya inilah juga dianggap menjadi ciri khas dari band Rock jepang ini.

10. No Regret Life

No Regret Life adalah Band beraliran rock yang didirikan pada tahun 2001 di Kanoya, Kagoshima, Jepang, oleh Kazusō Oda, Ryuta Hashiguchi, dan Shimokariya Yuka (digantikan oleh Genta Matsumura). Mereka merilis album pertamanya  “Tomorrow is the Another Day” pada November 2002. No Regret Life ini mungkin dianggap terlalu sederhana. Tampilan mereka memang biasa dan “normal”, musiknya yang hampir pure post-grunge rock pun bukanlah jenis musik terlaku di negeri sana. Mungkin segenap generasi penggemar anime tahun 2000 hingga 2010 mengenal band 3 orang ini saat single mereka “Nakushita Kotoba” digunakan sebagai lagu penutup kesekian dari anime ternama Naruto, dan lagu tersebut salah satu lagu terbaik yang pernah muncul di anime itu.

reiko-mochizuki

Lagu Jepang Yang Terkenal di Indonesia

Lagu Jepang Yang Terkenal di Indonesia – Sebelum perkembangan musik mancanegara semakin marak seperti hari ini, lagu-lagu milik musisi serta penyanyi luar negeri (termasuk Jepang) yang tiba ke telinga pendengar musik Indonesia masih sangat selektif. Seiring berkembangnya teknologi, kini masyarakat Indonesia bisa mendengar hampir semua lagu milik musisi mancanegara manapun, tak terkecuali hasil karya para musisi Jepang yang sempat dianggap barang langka.

Menengok kembali lebih dari satu dekade lalu, ada beberapa lagu Jepang yang sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Berbeda dengan lagu-lagu tema anime yang diterjemahkan, lagu-lagu ini membuat para pendengar ingin menyanyikannya meski masih dalam bahasa Jepang. www.benchwarmerscoffee.com

Sinkronisasi antara lirik, notasi, dan iringan musik yang mudah dinikmati, kemungkinan besar menjadi alasan lagu-lagunya bisa disukai. Beberapa juga sempat dikenal karena bertindak sebagai lagu tema anime dan serial drama. Meskipun begitu, ada juga lagu-lagu populer yang tiba di tanah air melalui sebuah album yang dijual di toko kaset dan CD. Seringnya frekuensi pemutaran di televisi dan radio pun turut mendukung lagunya menjadi hits besar. slot88

Penasaran apa saja lagu-lagunya? Simak deretan selengkapnya berikut ini.

1. Kokoro no Tomo – Mayumi Itsuwa

Lagu Jepang Yang Terkenal di Indonesia

Tak perlu ditanya lagi, Kokoro no Tomo yang dinyanyikan oleh Mayumi Itsuwa memiliki notasi lembut yang indah dengan lirik dan refrain yang mudah dihapal. Bait “Ai wa itsumo Lullaby” juga sulit untuk dihilangkan dari kepala. Wanita kelahiran 24 Januari 1951 pertama kali mempopulerkan Kokoro no Tomo pada 1987 yang akhirnya diakui sebagai salah satu tembang Negeri Sakura paling populer di Indonesia.

2. First Love – Utada Hikaru

Dirilis pada 1999, Utada Hikaru sukses membuat First Love sebagai tembang paling digemari para pendengar musik di Indonesia berkat suara indah dan lirik serta reffrainnya yang mudah diingat. Hebatnya lagi, lagu ini muncul bersama album debut sang penyanyi yang juga berjudul First Love. Jika lupa dengan lirik reffrainnya, begini potongannya: “You are always gonna be my love, itsuka dareka to mata koi ni ochitemo, I’ll remember to love, you taught me how.”

3. La La La Love Song – Toshinobu Kubota

Toshinobu Kubota telah diakui sebagai penyanyi solo pria bersuara indah yang telah menelurkan banyak hits single dengan penjualan hingga jutaan kopi. Bicara soal La La La Love Song, lagu yang menjadi soundtrack drama televisi Long Vacation ini memiliki irama ceria yang sangat diterima oleh telinga pendengar musik di Indonesia. “Maware maware Merry Go Round, mou keshite tomaranai you ni, ugokidashita Melody, La La La La La Love Song,” begitulah isi lirik pembukanya yang notasinya dipakai di dalam reffrain.

4. True Love – Fumiya Fujii

Kerap menghasilkan lagu-lagu berirama lembut, nama Fumiya Fujii cukup disegani di kancah industri musik Jepang. Single True Love yang rilis pada 1993 sukses terjual 2 juta kopi. Ditambah lagi, lagu ini sangat disukai di Indonesia berkat notasi, lirik dan suara Fujii yang terdengar kebapakan. Lirik reffrainnya yang singkat memang sangat menyayat hati. “Kimi dake wo shinjite, kimi dake wo kizutsukete. Bokura wa itsumo haruka haruka tooi mirai wo. Yume miteta hazu sa,” begitu bunyi reffrain lagunya.

5. Fukai Mori – Do As Infinity

Bertindak sebagai pengisi soundtrack anime Inuyasha, Fukai Mori awalnya terkenal di kalangan pemirsa televisi Indosiar yang menyiarkan anime ini di tanah air. Barulah kemudian fans berat anime menyanyikan lagunya hampir setiap hari dan pecinta musik umum di Indonesia pun tak dapat menyangkal keberadaan lagu ini. Do As Infinity memang harus diakui sukses menciptakan reffrain lagu sangat kuat di lagu ini. Mari kita mengingat lagi lirik reffrain bagian pertama: “Bokutachi wa ikiru hodo ni, nakushiteku sukoshi zutsu, itsuwari ya uso wo matoi, tachisukumu koe mo naku.”

6. Haruka Kanata – Asian Kung-Fu Generation

Nama Asian Kung-Fu Generation memang sangat terkenal di kalangan fans musik rock Jepang. Salah satu anime populer pun mereka isi lagu temanya. Ya, band tersebut sukses mengisi soundtrack anime Naruto berkat tembang Haruka Kanata. Kekuatan lagu ini bukan cuma di lirik refrainnya yang berbunyi, “Iki isoide, shiboritotte motsureru ashi dakedo mae yori zutto sou tokue, ubaitotte tsukandatte, kimi ja nai nara imi was naniosa dakara motto motto Haruka Kanata.” Namun, Haruka Kanata juga memiliki komposisi musik yang sangat kencang. Intronya saja dihiasi oleh raungan gitar yang sulit dilupakan. Faktor kepopuleran anime Naruto yang pernah tayang di tanah air, serta komposisi musiknya, otomatis menjadi kombinasi ampuh bagi lagunya untuk bisa menancap ke telinga pendengar musik di Indonesia.

7. Sobakasu – Judy and Mary

Terkenal berkat perannya sebagai lagu pembuka anime Rurouni Kenshin alias Samurai X yang pernah mengudara di SCTV, Sobakasu berhasil memikat para pecinta musik di Indonesia berkat komposisi musik dan suara penyanyinya yang unik.

Bagi yang awam dengan Judy and Mary selaku band yang mempopulerkan lagu ini, tentunya akan menyangka kalau Sobakasu dinyanyikan oleh anak-anak. Namun begitu diteliti, ternyata vokalisnya yang notabene seorang wanita, sudah berusia sekitar 23-24 tahun saat menyanyikannya.

Ingin nostalgia dengan masa-masa keemasan Samurai X di Indonesia sekaligus mengenang Judy and Mary yang sudah bubar? Mari kita ingat kembali sepenggal reffrain lagu ini, “Omoide wa itsumo kirei dakedo, Sore dake ja onaka ga suku wa, Hontou wa setsunai yoru na no ni, Doushite kashira? Ano hito no egao mo omoidasenai no.”

8. Stay Away – L’Arc-en-Ciel

Bagi yang sudah merasakan masa-masa remaja di awal tahun 2000-an tentunya ingat dengan diputarnya videoklip lagu Stay Away di salah satu stasiun televisi Indonesia.

Di situ, kita melihat gaya unik para personelnya, yang salah satunya adalah Hyde Vamps, dengan mengenakan kemeja putih. Keempat personelnya tampak menikmati alunan lagu sambil memainkan instrumennya masing-masing, hingga mereka menari di akhir video.

Tentunya tak cuma videoklip yang menjadikan lagu ini disukai pendengar musik di Indonesia. Lirik reffrainnya pun sangat, sangat mudah diingat. “Causes stain, stay away, Causes stain, stay away, ooh,” begitulah, mudah kan?

9. I For You – Luna Sea

Lagu Jepang Yang Terkenal di Indonesia

Nama Luna Sea dianggap tidak asing lagi bagi para pecinta musik Jepang di Indonesia. Lagu mereka yang pertama kali muncul di Indonesia melalui stasiun TV swasta adalah Love Song.

Namun begitu serial drama bertajuk Kamisama, mou Sukoshi dake diputar di Indosiar, lagu bertajuk I For You yang menjadi soundtrack pun otomatis diputar. Alhasil, lagu ciptaan band rock legendaris ini pun langsung mendapat tempat di hati.

Lupa dengan lirik reffrain yang nada lagunya menyayat hati itu? Mari kita ingat kembali: “Kokoro kara kimi ni tsutaetai, kizutsukisugi dakedo mada ma ni au yo, kokoro kara kimi wo aishiteru, kimi ni furu itami wo nugutteagetai subete I for You.”

reiko-mochizuki

Seniman Jepang Memadukan Musik Etnik dan Modern

Seniman Jepang Memadukan Musik Etnik dan Modern – Di blantika musik dunia, Jepang sangat maju dengan industri musiknya yang mencakup produsen peralatan musik berteknologi canggih (Yamaha, Panasonics, Roland dan sebagainya). Penyanyi, grup vokal boysband atau girlsband yang tersohor di seantero bumi. Sedangkan di budaya musik, Jepang adalah negara yang sangat mampu ‘mengawinkan’ musik etnisnya dengan musik modern, salah satu contoh seniman Jepang yang mendunia dengan kemampuan tersebut adalah Kitaro.

Seniman Jepang Memadukan Musik Etnik dan Modern

Hal berbeda justru terjadi pada seniman kita, terutama penggiat seni musik tradisional. Eksistensinya semakin memudar seiring berjalannya waktu, dikarenakan minat kawula muda kepada musik modern jauh lebih besar. http://www.shortqtsyndrome.org/

“Seperti Jepang, mereka telah berhasil mengkombinasikan musik etniknya dengan musik modern. Sesuatu yang tidak ditemukan dengan seniman kita,” kata Martina Silaban, Koordinator Bimbingan Edukasi Museum Negeri Sumut kepada Medan Bisnis, Selasa (29/10). https://www.benchwarmerscoffee.com/

Martina mengatakan, penghayatan para seniman Jepang dalam memainkan musiknya juga dapat dirasakan oleh penonton. Hal ini, sebut Martina dikarenakan penghayatan orang Jepang pada kebudayaanya jauh lebih tinggi ketimbang penghayatan orang Indonesia pada seni kebudayaannya sendiri.

“Apakah kita bisa seperti itu? Dengan melekatkan musik tradisional terhadap musik modern Jepang juga berhasil menghayati musiknya itu. Kalau kita malah hanya menyukai musik-musik yang sama sekali tidak memiliki akar budaya dengan kita,” sebutnya.

Untuk itu, beranggapan pentingnya pemahaman akan budaya tradisional yang ada di Indonesia, terutama seni tradisionalnya. Karena dengan pemahaman, kreatifitas untuk mampu melahirkan kombinasi atas musik modern dan tradisional akan bisa dilahirkan. “Peran orang tua dalam mengenalkan seni budaya tradisional besar pengaruhnya,” ujarnya.

Sementara itu, Jefri Cepot gitaris Blame To Weakness mengatakan kebiasaan dalam mendengarkan musik luar menciptakan minat orang Indonesia ke musik tradisional cenderung minim. Di samping sejarah Jepang sebagai negara fasis membuat kecintaan pada negaranya jauh lebih tinggi. “Kecintaan orang Jepang pada negaranya itu yang terwujud dalam seni musik,” ujarnya.

Namun, secara pribadi Jefri mengaku sangat berminat untuk turut mengkombinasikan musik tradisional yang ada di seluruh Indonesia dengan musik modern kontemporer. Namun, sejumlah kendala menyebabkan dirinya hingga kini belum bisa membangun kelompok musik yang bisa memadukannya.

“Kendalanya selain materi, sangat sulit untuk mencari orang-orang yang sepemahaman dalam bermusik. Padahal dengan mengkombinasikan kedua musik itu kita juga turut mengangkat nilai seni budaya kita yang sudah terlupakan. Tapi memang belum ada kesempatan saja,” jelasnya.

Tidak jauh berbeda, Ahyar gitaris Band Zigzag mengatakan bahwa sebenarnya saat ini sudah ada beberapa musisi Medan yang mencoba untuk mengkolaborasikan kedua musik itu. Tetapi jumlahnya memang tidak banyak karena sulitnya mengaransemen kombinasi musik tradisional dengan modern itu.

“Selain itu, masih tingginya gengsi kaula muda untuk mengangkat nuansa musik tradisional juga menyebabkan musisi Medan sangat minim untuk mengusungnya. Tapi bagusnya saat ini sudah ads beberapa musisi Medan yang mencoba mengkolaborasi musik itu, salah satunya ada di panggung Indie Medan,” pungkasnya.

Perkenalkan musik tradisional jepang dalam rangka memperingati hubungan diplomatis antara Indonesia-Jepang yang telah berlangsung selama 55 tahun dan 40 tahun persahabatan ASEAN-Jepang, Konsulat Jendral Jepang di Medan menggelar konser musik tradisional Jepang melalui pertunjukan musik dari “WASABI” sebagai salah satu grup musik instrumen tradional asal Jepang.

Seniman Jepang Memadukan Musik Etnik dan Modern

Grup musik instrumen tradisional asal Jepang yang beranggotakan empat orang personel yaitu Ryoichiro Yoshida sebagai pemain tsugaru-sahamisen (gitar bersenar tiga), Himaru Motonaga sebagai pemain Shakuhaci (suling khas Jepang), Shin Ichikawa sebagai pemain koto bass (alat musik petik menyerupai kecapi) dan Nausaburo Biho sebagai pemain taiko (perkusi) tampil memukau di hadapan para pengunjung dari berbagai kalangan seperti siswa sekolah, kelompok yayasan, hingga turis asing dengan aransemen musik yang menghanyutkan.

Membawakan 13 instrumen musik pada konser perdananya di Medan, WASABI juga berinteraksi kepada seluruh penonton dengan mengajak untuk mengikuti beberapa instrumen melalui tepukan tangan sesuai ketukan yang dibunyikan. Dalam konser tersebut WASABI juga memainkan instrumen lagu Bengawan Solo di penghujung konser dan membuat seluruh penonton bersorak memberikan tepuk tangan.

Himaru Motonaga, salah seorang personel WASABI menyempatkan diri menjelaskan kepada penonton arti dari nama grup yang telah berkeliling dunia memperkenalkan musik tradisional jepang itu meskipun dengan cara membaca teks yang telah disediakan pihak panitia. Himaru menjelaskan bahwa WASABI memiliki arti “lirik yang menarik dari Jepang”.

Konjen Jepang, Yuji Hamada yang ditemui Medan Bisnis dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa konser musik instrumen dari WASABI merupakan salah satu cara memperkenalkan instrumen musik sekaligus alat musik Jepang di Medan dalam rangka memperingati hubungan diplomatis Jepang-Indonesia selama 55 tahun dan juga 40 tahun persahabatan ASEAN-Jepang.

“Melalui pertunjukan Konser WASABI kali ini saya sangat mengharapkan hadirin sekalian dapat merasakan tentang ke-jepang-an dan merasa lebih dekat dengan Jepang,” tuturnya. Acara konser musik instrumen WASABI tersebut juga menyedot perhatian siswa-siswi sekolah yang langsung menunggu di depan ballroom tempat diadakannya konser untuk mengantre berfoto bersama sekaligus mendapatkan tanda tangan dari para personel. “Senang sekali, saya suka sama musiknya, apalagi yang main musik ganteng-ganteng,” ujar Ryanti (15) salah seorang siswi  sekolah swasta yang menyaksikan konser WASABI.